Kamis, 26 Maret 2015

Agresi Militer Arab Saudi ke Yaman dan Negara-negara Pendukungnya

Irib - Adel al-Jubeir, Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat mengatakan, 10 negara termasuk lima negara anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC) kecuali Oman, terlibat dalam agresi militer ke Yaman. 


Ia menambahkan, operasi udara dengan nama "Badai al-Hazm" terbatas pada serangan udara, dan serangan ini dilancarkan dengan koordinasi AS.

Al-Jubeir mengklaim bahwa operasi tersebut didasarkan pada Piagam PBB dan Liga Arab untuk melindungi Abd-Rabbuh Mansur Hadi, Presiden Yaman yang telah mengundurkan diri.

Lima negara P-GCC meliputi Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar dan Kuwait dalam sebuah pernyataan, menyebut Mansur Hadi masih sebagai Presiden Yaman. Mereka mengumumkan, "Kami memutuskan untuk menanggapai secara positif permohonan Abd-Rabbuh Mansur Hadi untuk melindungi Yaman dan rakyat negara ini."

Statemen tersebut dikeluarkan bersamaan dengan pernyataan Dubes Arab Saudi untuk AS yang menyebut pemerintah Mansur Hadi sebagai "legal dan sah." Al-Jubeir mengklaim bahwa tujuan operasi militer ke Yaman untuk melindungi pemerintah sah negara ini.

Sementara itu, sejumlah media menyebutkan keterlibatan jet-jet tempur dan kapal perang Pakistan dalam agresi Arab Saudi ke Yaman. Disebutkan pula bahwa Mesir dan Yordania berpartisipasi dalam serangan udara militer Arab Saudi ke Yaman.

Wartawan Alalam di Yaman mengatakan, militer dan Komite-komite Rakyat sepenuhnya telah mengontrol Provinsi Aden dan Abyan di selatan negara ini. Ia menambahkan, jet-jet tempur Arab Saudi telah menarget Bandara Udara Internasional Sanaa, dan serangan tersebut direspon oleh pertahanan udara militer Yaman.

Menurutnya, sumber-sumber keamanan menegaskan bahwa serangan udara militer Arab Saudi menarget beberapa posisi militer di kota Sanaa termasuk pangkalan udara al-Dailami dan unit-unit rudal.

Serangan udara negara-negara P-GCC yang dipimpin oleh Arab Saudi ke Yaman selain menarget pangkalan udara al-Dailami, juga menarget pangkalan pasukan khusus di Sanaa, dan pangkalan udara al-Anad di Provinsi Lahij, di Yaman Selatan.

Militer dan Komite-komite rakyat pada Rabu berhasil mengontrol penuh Provinsi Abyan setelah sepenuhnya menguasai kota Aden terutama istana presiden dan bandara. Mereka juga menangkap Mahmoud al-Subaihi, mantan Menteri Pertahanan Yaman yang memimpin operasi Mansur Hadi dan milisi pendukungnya.

Selain itu, mereka berhasil mengontrol banyak kota dan desa ke arah Yaman dan pangkalan udara al-Anad, di mana pasukan AS yang ditempatkan di pangkalan ini telah ditarik keluar Yaman.

Setelah berhasil menangkap mantan Menhan Yaman, militer dan komite-komite rakyat negara ini mengontrol kota Lahij, distrik di wilayah Aden, pelabuhan al- Makha, dekat Bab el-Mandeb, sebuah penyeberangan penting perdagangan internasional.

Para pejabat AS pada Rabu mengatakan, rezim Al Saud telah menempatkan pasukannya di wilayah perbatasan dengan Yaman. Pasukan Saudi mengerahkan sistem-sistem pertahanan udara dan berbagai unit artilerinya di perbatasan dengan Yaman.

AS baru-baru ini mengungkap keterlibatannya dalam agresi militer Arab Saudi ke Yaman. Gedung Putih menyatakan akan memberikan bantuan logistik dan informasi. Menurut pernyataan itu, AS sedang berkoordinasi dengan Arab Saudi dan sejumlah sekutu Arabnya terkait agresi militer ke Yaman.

Sementara itu, Gerakan Ansarullah menggambarkan serangan militer Arab Saudi ke Yaman sebagai pengumuman perang terhadap rakyat negara ini. Gerakan ini menegaskan, rakyat Yaman akan melawan agresi tersebut dengan penuh keberanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar