Selasa, 05 Mei 2015

Mendapat Peringatan Dari Armada AL Iran di Teluk Aden, Kapal Perang AS Menjauh

Berita Militer Internasional-Armada ke-34 Angkatan Laut (AL)  Iran yang berada di Teluk Aden telah mengirim peringatan kepada kapal perang dan dua pesawat Amerika Serikat (AS) agar tidak mendekati armada Iran, sementara di Selat Hormuz kapal perang AS mengawal kapal dagang Inggris menyusul peristiwa penahanan dan penyitaan kapal berbendera Kepulauan Marshall oleh otoritas Iran.


Laporan Fars News yang dikutip Alalam Selasa (5/5) menyebutkan, satu pesawat patroli maritim Lockheed P-3C Orion dan pesawat pengebom DDG81 milik AS tidak mematuhi jarak standar 5 mil dari Armada ke-34 AL Iran yang berada di Teluk Aden. Hal ini membuat kapal frigate al-Borz milik AL Iran mengirim peringatan kepada pihak AS, dan satuan-satuan pasukan AS itupun segera mengubah haluan dan menjauh dari armada Iran.

Komandan Armada 34 Iran Kol. Laut Tajuddin mengatakan sudah menjadi tanggungjawabnya untuk memantau kapal-kapal perang asing di perairan internasional dan segala sesuatu yang mengancam keamanan nasional Iran.

Menyinggung serangan Arab Saudi dan sembilan negara sekutunya ke Yaman, dia mengatakan bahwa kapal-kapal perang koalisi pimpinan Saudi ada di perairan itu dan “membentuk koalisi Arab – Barat untuk menyokong kejahatan keluarga al-Saud.”

“Keberada kami di sini memberatkan bagi mereka,” katanya.
Armada ke-34 AL Iran yang terdiri atas kapal perang perusak Alborz dan kapal frigate logistik Bushehr memulai misinya sejak satu bulan lalu di kawasan Teluk Aden dan Selat Bab el-Mandab.
Kapal Perang AS Kawal Kapal Dagang Inggris

Kapal perang AL AS mulai mengawal kapal-kapal dagang berbendera Inggris yang melintas di Selat Hormuz menyusul peristiwa penangkapan kapal kargo berbendera Kepulauan Marshall akhir pekan lalu.
Juru bicara Departemen Pertahanan AS, Pentagon, Kolonel  Steven Warran, Senin lalu (4/5) menyatakan AL AS sedang mengawal satu kapal Inggirs di perairan strategis dekat Teluk Persia tersebut setelah ada pembicaraan antara Washington dan London.

“Mereka meminta apabila kami berkenan menyertai kapal-kapal berbendera mereka yang melewati selat itu,” katanya kepada wartawan, seperti dikutip Press TV.

Kapal kargo MV Maersk Tigris berbendera Kepulauan Marshall yang ditahan otoritas Iran belakangan dikabarkan akan dijual, kecuali apabila perusahaan pemilik kapal kargo itu bersedia mengganti rugi kepada perusahaan migas Iran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar