Jumat, 27 Februari 2015

Dewan Keamanan PBB gelar sidang darurat soal Ukraina


Antara news, PBB, Amerika Serikat - Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat pada Jumat mengenai kesepakatan gencatan senjata di wilayah timur Ukraina, yang menunjukkan tanda kemungkinan diberlakukan, kata diplomat.


Prancis dan Jerman meminta pertemuan dewan beranggotakan 15 negara itu seiring dengan penarikan senjata berat dari garis depan oleh militer Ukraina dan pertarungan dengan pemberontak tampak mereda.

Pertemuan itu akan menjadi sidang pertama Dewan Keamanan PBB sejak bertemu pada 17 Februari untuk mendukung kesepakatan gencatan senjata oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Ukraina, Prancis serta Jerman, yang dicapai di Minsk.

Anggota DK-PBB akan mendengar laporan dari dua wakil Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) mengenai keadaan di lapangan, sebelum mengadakan pembicaraan tertutup.

Dewan tertinggi PBB itu telah mengadakan sebanyak 30 pertemuan untuk membahas konflik di Ukraina yang telah mengakibatkan hampir 5.800 orang tewas sejak perang dimulai pada April 2014, demikian seperti dilaporkan AFP.

Angkatan Laut Korsel-AS latihan bersama picu kemarahan Korut


Antara news, Seoul - Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan pelatihan angkatan laut bersama menjelang peluncuran pelatihan militer besar-besaran pekan depan, yang membuat marah Korea Utara.

Pelatihan bersama itu melibatkan 10 kapal perang Korea Selatan, yang didukung beberapa pesawat pengintai dan helikopter, serta sebuah kapal perusak Aegis dan helikopter Sea Hawk milik Amerika Serikat, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Jumat.


"Pelatihan itu untuk meningkatkan kemampuan gerakan dan meningkatkan kemampuan pertahanan bersama dua negara bersekutu tersebut," kata juru bicara itu.

Pelatihan angkatan laut bersama itu adalah awal dari pelatihan militer bersama tahunan Foal Eagle selama delapan pekan, yang dimulai pada Senin dan melibatkan pelatihan angkatan udara, darat, laut dengan sekitar 200.000 tentara Korsel dan 3.700 tentara AS.

Selain itu, latihan militer bersama melalui simulasi komputer selama seminggu, Key Resolve, juga akan berlangsung pada Senin.

Latihan militer tahunan Korsel-AS merupakan sumber abadi ketegangan antara kedua negara semenanjung Korea itu.

Pemerintah Korsel dan AS bersikeras bahwa latihan militer bersama yang mereka lakukan pada dasarnya bersifat defensif, tetapi latihan itu seringkali dikecam oleh Pemerintah Korut karena dianggap sebagai latihan provokatif untuk invasi.

Pihak Korea Utara telah menawarkan moratorium uji coba nuklir jika latihan militer gabungan Korsel-AS tahun ini dibatalkan - suatu tawaran yang ditolak oleh pihak AS karena dinilai sebagai "ancaman implisit" untuk melakukan uji coba nuklir keempat.

Pada Selasa lalu, surat kabar milik partai komunis yang berkuasa di Korea Utara, Rodong Sinmun, mengatakan keputusan pihak Korsel dan AS untuk melanjutkan latihan militer bersama itu telah efektif "membunuh" kesempatan untuk melanjutkan dialog dengan pihak Korut.

"Hal yang masih harus dilakukan adalah bereaksi secara militer terhadap AS, sambil meningkatkan pencegahan perang dengan maksimal," kata surat kabar itu.

Lakukan Latihan, Kapal Tempur Iran Sambangi Indonesia



VIVA - Dua kapal Iran satuan ke-33 pada hari ini menyambangi Indonesia dan kini tengah berlabuh di Terminal Dua Tanjung Priok. Dua jenis kapal itu terdiri dari kapal tempur Nagdhi dan kapal logistik Bandar Abbas.

Demikian isi siaran pers Kedutaan Besar Iran di Jakarta yang diterima VIVA.co.id pada Jumat, 27 Februari 2015. Kedua kapal itu berangkat dari Pelabuhan Bandar Abbas di Iran dan melewati Teluk Aden.


Sebelum tiba di Indonesia, mereka juga mampir ke India dan Sri Lanka.

"Selama perjalanan, kedua kapal juga melakukan operasi tempur terhadap pembajak laut," tulis Kedubes Iran.

Selama berkunjung di Jakarta, mereka turut mengangkut mahasiswa Akademi Angkatan Laut. Ini merupakan kunjungan kedua kapal tempur Iran ke Tanah Air. Kunjungan pertama dilakukan pada tahun 1980an.

Menurut Kedubes Iran, kehadiran kedua kapal tersebut membawa misi perdamaian.

"Mereka juga menjaga keamanan kapal-kapal komersial Iran dan negara-negara lain yang sering hadir di perairan internasional," kata Kedubes Iran.

Ada beberapa alasan mengapa mereka berkunjung ke Indonesia. Pertama, RI merupakan salah satu negara sahabat bagi Iran.

"Kedua, dalam beberapa tahun, telah terjadi saling kunjung antara pejabat militer kedua negara. Salah satunya yaitu kunjungan Kepala Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Habibullah Sayyari tahun 2013 lalu," ujar mereka.

Dalam hasil pertemuan itu, kedua pihak sepakat bahwa kapal dari kedua AL akan saling berkunjung.

"Ketiga, AL Iran ingin berbagi seluruh pengalaman berharga mengenai operasi tempur seperti cara memberantas aksi bajak laut yang telah kami lakukan," kata Kedubes Iran.

China Berencana Tempatkan Pasukan di Luar Negeri



VIVA - Rancangan undang-undang baru China yang akan menjadi kerangka hukum pengiriman pasukan ke luar negeri, untuk menjalani misi kontra-terorisme akan segera disahkan.

Dikutip dalam laporan Reuters, Jumat, 27 Februari 2015, beberapa pakar mengatakan RUU Anti-Terorisme akan mengatasi kekhawatiran para petinggi militer, tentang tidak adanya mekanisme formal menjalankan operasi.


Pengaturan pada Pasal 76 itu, merupakan sebagian kecil dari UU yang dimaksudkan untuk memperkuat upaya memerangi terorisme di dalam negeri, seperti diumumkan pada November 2014 lalu.

RUU itu telah menjalani pembahasan kedua oleh sebuah komite di parlemen, dan mungkin akan disetujui pada beberapa pekan atau bulan mendatang. Belum banyak orang China yang menjadi sasaran serangan terorisme di luar negeri.

Walau begitu, China memiliki banyak kepentingan terkait investasi di sektor energi, proyek konstruksi dan pertambangan pada banyak negara di dunia, termasuk Timur Tengah dan Afrika yang tidak stabil karena konflik bersenjata.

Resiko terkait berbagai proyek investasi China itu telah dibahas sejak 2011, ketika ribuan orang pekerja asal China harus dievakuasi dari Libya, selama terjadinya pemberontakan terhadap Moammar Kadhafi.

Pasal 76 akan memberi kewenangan bagi militer, untuk melakukan operasi kontra-terorisme di luar negeri, dengan persetujuan dari negara yang terkait.
"Ini merupakan evoluasi dalam cara berpikir China pada upaya kontra-terorisme," kata Daveed Gartenstein-Ross, peneliti kontra-terorisme yang berbasis di Washington DC

Diplomat China Perlihatkan Dukungan Bagi Rusia Soal Ukraina


VIVA - Barat harus mempertimbangkan kekhawatiran Rusia, atas masalah keamanan mereka terkait persoalan Ukraina. Demikian disampaikan Duta Besar China untuk Belgia, Qu Xing pada Kamis 26 Februari 2015.

Xing yang dikutip Reuters, Jumat 27 Februari 2015, mengkritik kompetisi yang terjadi antara Rusia dan Barat, terkait krisis Ukraina, mendesak Barat meninggalkan mentalitas 'zero-sum' dengan Rusia.

Dia merujuk pada sebuah teori ekonomi, yang merepresentasikan situasi di mana kemenangan satu pihak adalah kekalahan bagi lawannya. "Barat harus meninggalkan mentalitas zero-sum dan mempertimbangkan kekhawatiran nyata Rusia," ujar Xing.

Menurut Xing, intervensi eksternal menambah buruk krisis, serta memperingatkan bahwa Moscow akan merasa diperlakukan tidak adil, jika Barat, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, tidak mengubah pendekatan.

Komentar Xing itu memperlihatkan pemahaman China atas posisi Rusia, setelah sebelumnya Beijing secara umum tidak terlihat ingin mendukung Rusia atas krisis di Ukraina.

China selama ini tampak berhati-hati, untuk tidak terseret dalam konflik antara Rusia dan Barat tentang masa depan Ukraina, dengan mengatakan ingin mengembangkan kerja sama yang bersahabat dengan Ukraina.

Sebaliknya juga menyebut menghormati independensi, kedaulatan, dan integritas teritorial Rusia. Xing menyampaikan komentarnya, seiring dengan pembicaraan yang berlangsung antara AS dan Eropa, untuk menambah sanksi bagi Rusia.

Pada Senin 23 Februari 2015, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menuduh Barat berusaha mendominasi, serta memaksakan ideologi mereka pada pihak lain.

Xing mengeluarkan kritik keras pada AS, dengan mengatakan keterlibatan Washington di Ukraina, akan menjadi gangguan dalam kebijakan luar negerinya.

"AS tidak bersedia melihat kehadirannya di mana pun dilemahkan, tetapi faktanya adalah sumber daya mereka terbatas, dan akan menjadi pekerjaan sulit untuk menjaga pengaruhnya dalam urusan eksternal," ucap Xing.

ISIS ledakkan perpustakaan di Irak, 10 ribu buku dibakar



Merdeka - Direktur Perpustakaan Umum di Kota Mosul, Irak, Ghanim al-Ta'an, mengatakan, kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ekstremis menggunakan bom rakitan untuk meledakkan perpustakaan itu pada Ahad lalu.

Akibat ledakkan itu, sebanyak 10.000 buku dan lebih dari 700 manuskrip langka terbakar, seperti dilansir Daily Mail Rabu (25/2). Sejumlah tokoh masyarakat berusaha mencegah perbuatan ISIS itu tapi gagal.


Buku-buku yang terbakar antara lain koleksi Perpustakaan Pusat Irak berupa koran Irak awal abad 20, peta dan buku-buku dari Kekaisaran Ottoman dan koleksi buku yang disumbangkan oleh sekitar 100 keluarga pendiri Perpustakaan Mosul.

Menurut the Fiscal Times, mendengar kabar kejadian itu seorang narablog di Mosul, Rayan al-Hadidi menulis, "Sembilan ratus tahun lalu, buku-buku dari filsuf Arab Ibnu Rushd dikumpulkan di depan matanya dan dibakar. Salah satu muridnya mulai menangis sambil menyaksikan pembakaran itu. Ibnu Rushd mengatakan kepadanya, ide memiliki sayap tapi aku menangis hari ini karena kejadian ini. "

Menurut warga setempat, ISIS pertama kali menyerang perpustakaan itu bulan lalu. Mereka kemudian menghancurkan kunci-kunci ruangan tempat menyimpan buku dan manuskrip.

ISIS pertama kali menginvasi perpustakaan itu bulan lalu. Warga mengatakan ekstrimis menghancurkan kunci yang telah melindungi perpustakaan terbesar di kota Irak utara, yang memiliki sekitar 2.000 buku termasuk cerita anak-anak, puisi, filsafat dan buku-buku tentang olahraga, kesehatan, budaya dan ilmu pengetahuan.

Seorang militan mengatakan kepada warga, "Buku-buku ini mempromosikan perselingkuhan dan panggilan untuk tidak mematuhi Allah. Jadi mereka akan dibakar", kata warga itu kepada kantor berita The Associated Press.

Sejak ISIS merebut sepertiga wilayah Irak dan Suriah, mereka berusaha untuk membersihkan masyarakat dari segala sesuatu yang tidak sesuai dengan penafsiran kekerasan mereka tentang Islam. Mereka sudah menghancurkan banyak peninggalan arkeologi, yang mereka anggap kafir, dan bahkan situs Islam dianggap berhala.

Parade militer Amerika dan NATO di Estonia



NARVA – Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), mengadakan parade di Kota Narva, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Estonia Selasa 24 Februari 2015. Pasukan dari berbagai negara anggota NATO bergabung dengan pasukan angkatan bersenjata Estonia ambil bagian dalam parade tersebut.


Namun, aksi NATO ini mendapat sorotan dari beberapa pihak dan diyakini sebagi unjuk kekuatan NATO kepada Rusia. Pasalnya, letak Narva hanya berjarak 200 meter dari perbatasan Rusia Penduduk Narva juga merupakan mayoritas Rusia.

“Narve merupakan bagian dari NATO seperti halnya New York atau Istanbul, dan NATO mempertahankan setiap jengkal wilayahnya,” kata Perdana Menteri Estonia Taavi Roivas di ibukota Tallin, sebagaimana dikutip International Business Times, Kamis (26/2/2015).

Estonia telah bergabung dengan NATO dan Uni Eropa pada 2004, dan bersama dengan Latvia dan Lithuania merupakan pengkritik keras kebijakan Rusia sejak negara itu lepas dari Uni Soviet pada 1991.

Imam Besar Masjid Nabawi: ISIS Bukan Islam



Okezone, BANDA ACEH – Aksi sadis dan kejam yang sering diperlihatkan ISIS dengan mengatasnamakan Islam semakin membuat agama Nabi Muhammad ini tersudutkan. Kelompok militan itu dinilai bukanlah bagian dari Islam, namun dibentuk khusus untuk menghancurkan Islam.


“ISIS itu bukan Islam, mereka akarnya itu Amerika, sengaja dibentuk untuk menghancurkan Islam,” kata pendakwah asal Madinah, Syekh Ali Jaber dalam tausyiah Maulid Nabi Muhammad di halaman Balai Kota Banda Aceh, Kamis (26/2/2015).

Menurutnya ISIS kelompok yang melanjutkan misi barat untuk menjelekkan Islam di mata dunia, dengan propaganda dan tindakan keji mengatasnamakan Islam. Sehingga sebagian orang mulai terpengaruh dan makin takut ketika mendengar kata syariat Islam. Padahal tindakan ISIS dan Islam sangat bertolak belakang.
“Mereka (ISIS) bukan Islam. Meskipun ucapan mereka Allah Akbar, biar pun ucapan mereka

Lailahaillallah, Allah tidak peduli dengan ucapan mereka. Allah hanya peduli dengan hati dan bagaimana perbuatan mereka,” ujar Ali yang kini mulai menetap dan mensyiarkan Islam di Indonesia.

Perbuatan yang diperlihatkan ISIS dinilai sama sekali tidak mencerminkan hati seorang muslim. Orang Islam, kata dia, sangat menjunjung tinggi akhlak, persaudaraan, perdamaian, solidaritas dan kemakmuran bersama.
Ali berharap Aceh sebagai negeri pertama masuknya Islam di nusantara, dengan mayoritas penduduknya muslim, harus menjadi contoh bagi dunia bagaimana sebenarnya Islam.

ISIS Hancurkan Patung Bersejarah di kota Mosul



MOSUL – Kelompok militan ISIS kembali berulah, kali ini mereka menghancurkan patung bersejarah yang memiliki usia ribuan tahun di sebuah museum Kota Mosul, Irak.

Seperti dilansir Daily Mail, Jumat (27/2/2015), sebuah gambar menunjukan anggota ISIS menggunakan kampak untuk menghancurkan patung besejarah di Irak.


Patung itu berasal dari zaman Asyirian yang menguasai wilayah Irak ribuan tahun yang lalu. ISIS beranggapan keberadaan patung tersebut tidak sesuai dengan ajaran agamanya.

Namun, banyak pihak berpendapat patung tersebut dihancurkan. Kemudian reruntuhannya akan dijual kembali oleh ISIS dengan harga mahal di pasar gelap.

Selain menghancurkan patung, ISIS juga membakar ratusan buku kuno dan lembaran-lemabaran yang memiliki nilai sejarah tinggi bagi perkembangan Irak di masa lalu.

Pihak penjaga museum mengaku tidak bisa berbuat banyak, mengingat ISIS datang ke tempat tersebut dengan membawa senjata.

Militer Ukraina Mulai Tarik Artileri dari Garis Depan



Okezonne, PARASKOVIYVKA - Militer Ukraina mulai menarik senjata artileri mereka dari garis depan konflik melawan separatis pro-Rusia. Terlihat tujuh atau delapan senjata berat telah ditarik menggunakan kendaraan di Desa Paraskoviyvka sebelah utara kubu pertahanan militer Ukraina Artemivsk.

“Hari ini Ukraina telah mulai menarik artileri 100 milimeter dari garis depan konflik,” demikian pernyataan dari militer Ukraina seperti yang dikutip Al Jazeera Jumat (27/2/2015). Proses penarikan ini akan dipantau oleh Organisasi Kerjasama Keamanan Eropa (OSCE).


Tim yang terdiri dari 600 personel OSCE mengawasi pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di Minsk, Belarusia, antara Rusia dan Ukraina yang diperantarai oleh Perancis dan Jerman.

Pasukan pemberontak telah terlebih dahulu menarik persenjataan berat mereka, namun militer Ukraina masih menahan keputusan penarikan tersebut dengan alasan pertempuran masih belum mereda.

Sejak pihak pemberontak berhasil merebut Debaltseve, mereka terus menekankan keinginan mereka untuk mematuhi perjanjian damai tersebut. Intensitas pertempuran memang terlihat menurun beberapa hari ini, meski begitu kedua belah pihak masih saling melempar tuduhan pelanggaran perjanjian.

Konflik di Ukraina Timur telah menelan korban jiwa lebih dari 5.000 orang sampai saat ini. Konflik ini berlangsung sejak April 2014, dan saat ini sedang dalam masa gencatan senjata.

Persaingan Barat & Rusia Sumber Masalah di Ukraina

 


Okezone, BEIJING – Duta Besar China untuk Belgia, Qu Xing, melihat persaingan antara negara-negara Barat dengan Rusia merupakan sumber masalah krisis Ukraina saat ini. Dia meminta negara Barat untuk meninggalkan mentalitas “zero sum” yang hanya mencari pemenang dan mulai melihat posisi Rusia yang khawatir mengenai keamanan nasional mereka.


Menurutnya, intervensi yang dilakukan oleh negara-negara asing mempercepat terjadinya krisis dan memperingatkan mungkin Moskow merasa tidak diperlakukan secara adil jika Barat tidak mengubah pendekatan mereka.

“Barat harusnya meninggalkan mentalitas ‘zero sum game’ mereka dan mempertimbangkan kekhawatiran Rusia mengenai isu keamanannya,” kata Qu, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (27/2/2015).

Negara Barat sedang membicarakan pengetatan sanksi terhadap Rusia. Menteri Luar Negeri Rusia Segei Lavrov menuduh Barat sedang berusaha mendominasi dan memaksakan ideologi mereka pada seluruh dunia.
Pernyataan sang dubes ini menunjukkan pengertian China atas posisi Rusia. Kedua negara telah bertemu dalam banyak isu-isu internasional, namun jarang sekali China mendukung Rusia mengenai konflik di Ukraina.

Iran menyerang mokup kapal induk Amerika dalam latihan bersandi nabi Besar SAW

Okezone, TEHERAN – Puluhan kapal perang Iran menyerang replika kapal induk Amerika Serikat (AS) dalam latihan perang di Selat Hormuz.

“Kita harus waspada. Kapal Induk AS memiliki mempunyai banyak senjata mematikan seperti rudal dan torpedo, kita harus berjuang untuk mengalahkannya,” ujar Kepala Angkatan Laut Iran, Laksamana Ali Fadavi, seperti dilansir Fox News, Kamis (26/2/2015).


Stasiun Televisi Iran, IRNA, memperlihatkan gambar latihan perang Iran. Dalam latihan itu Angkatan Laut Iran melincurkan roket dari pantai hingga menghancurkan replika kapal induk AS.

Selain itu, pasukan Marinir Iran melakukan serangan ke replika kapal dan menghancurkan semua peralatan perang di dalam replika kapal.

Sementara itu, pihak militer AS tidak memberikan tanggapan apa-apa terhadap latihan perang Iran kali ini.
“Latihan perang Iran tidak akan menggentarkan kami, mereka seperti bermain di Film Hollywood,” ujar Juru Bicara Angkatan Laut AS di wilayah Bahrain, Kolonel Kevin Stephens.

Iran mulai menggalakan latihan perang di saat perundingan damai program nuklirnya mulai mendapat sorotan dunia. Iran khawatir negaranya akan dijatuhi sanksi jika perundingan nuklir gagal menemui kesepakatan.

Iran Uji Coba Senjata Baru dalam Latihan Perang



Okezone, TEHERAN – Garda Revolusi Iran menyatakan telah menguji senjata strategis terbarunya di hari terakhir latihan besar-besaran pertahanan angkatan laut dan udara.

“Senjata baru ini akan memainkan peran yang menentukan kualitas dalam perang angkatan laut,” ujar Kepala Garda Angkatan Laut Iran, Laksamana Ali Fadavi, seperti dilansir ABC News, Jumat (27/2/2015).


Garda Revolusi Iran meluncurkan latihan besar-besaran pada Rabu 25 Februari di dekat Selat Hormuz. Dalam latihan tersebut, pasukan Angkatan Laut dan Udara Iran menembaki replika kapal induk Amerika Serikat.

Sebelumnya, Iran melakukan negosiasi kesepakatan atas program nuklirnya dengan AS dan komunitas internasional yang mencurigai bahwa Pemerintah Iran sedang merencanakan pembuatan program nuklir.

Houthi: Arab Saudi Penyebab Ketidakstabilan di Yaman



Okezone, SANAA – Pemimpin Kelompok Houthi Abdul Malik al Houthi menyatakan penyebab ketidakstabilan politik di Yaman karena intervensi dari Arab Saudi.

“Tetangga kita yaitu Arab Saudi tidak ingin Yaman menjadi negara yang stabil, mereka ingin memecah belah kita,” ujar Al Houthi, dalam pidatonya yang disiarkan oleh stasiun televisi Yaman, seperti dilansir IB Times, Jumat (27/2/2015).


Arab Saudi telah menutup kedutaan besarnya di Yaman. Hal ini dikarenakan situasi keamanan yang semakin memburuk setelah Kelompok Houthi mengambil alih pemerintahan di sana.

Kelompok Houthi pun telah membentuk pemerintahan baru di Yaman. Namun, Arab Saudi menolak mengakui pemerintahan baru tersebut.

Arab Saudi khawatir akan semakin kuatnya pengaruh Iran di Yaman. Sebab, Iran merupakan negara yang mendukung perjuangan Kelompok Houthi selama ini.

PBB dan Amerika Serikat juga menolak pemerintahan yang dibentuk oleh Kelompok Houthi. Mereka meminta Kelompok Houthi untuk keluar dari pemerintahan di Yaman dan segera dibetuk pemerintahan transisi.

Angkatan Laut Korsel latihan bersama denagn angkatan laut AS


Republika - Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan pelatihan angkatan laut bersama menjelang peluncuran pelatihan militer besar-besaran pekan depan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Jumat (27/2) mengatakan pelatihan bersama melibatkan 10 kapal perang Korea Selatan. Didukung beberapa pesawat pengintai dan helikopter, serta sebuah kapal perusak Aegis dan helikopter Sea Hawk milik Amerika Serikat,

.
"Pelatihan itu untuk meningkatkan kemampuan gerakan dan meningkatkan kemampuan pertahanan bersama dua negara bersekutu tersebut," kata juru bicara itu.

Pelatihan angkatan laut bersama itu adalah awal dari pelatihan militer bersama tahunan Foal Eagle selama delapan pekan. Dimulai pada Senin (2/3), latihan itu melibatkan pelatihan angkatan udara, darat, laut dengan sekitar 200.000 tentara Korsel dan 3.700 tentara AS.

Selain itu, latihan militer bersama melalui simulasi komputer selama seminggu, Key Resolve, juga akan berlangsung pada Senin. Latihan militer tahunan Korsel-AS merupakan sumber abadi ketegangan antara kedua negara semenanjung Korea itu.

Pemerintah Korsel dan AS bersikeras bahwa latihan militer bersama yang mereka lakukan pada dasarnya bersifat defensif, tetapi latihan itu seringkali dikecam oleh Pemerintah Korut karena dianggap sebagai latihan provokatif untuk invasi.

Tentara Libanon memukul mundur ISIS dengan serangan artileri



IslamTimes- Menurut sumber itu, sebagian besar teroris Suriah ISIS mundur setelah menerima gempuran serangan artileri tentara Libanon.

Laporan dari media Libanon menyatakan bahwa Tentara Lebanon mendorong mundur teroris Takfiri ISIS dari perbatasan timur laut Suriah, dan berhasil menyita berbagai bahan peledak.


Mayat tiga tersangka teroris ISIS ditemukan oleh pasukan Libanon setelah mereka berhasil menguasai posisi militan di pinggiran Ras Baalbek, media Beirut Daily Star melaporkan pada hari Kamis (26/2/15), mengutip dari sumber keamanan negara.

Menurut sumber itu, sebagian besar teroris Suriah ISIS mundur setelah menerima gempuran serangan artileri tentara Libanon.

Sumber itu menggambarkan serangan tersebut sebagai serangan preemptive yang dilakukan tentara Libanon untuk membentengi posisi tetap di sepanjang perbatasan Suriah.

Sementara itu, pernyataan militer yang dirilis pada hari Kamis juga mengatakan bahwa operasi preemptive itu bertujuan untuk mencegah masuknya kelompok teroris ke Libanon.

Menurut pernyataan itu, sejumlah alat peledak, senjata ringan dan senapan mesin beserta amunisi berhasil disita dalam operasi militer itu.

Ia menambahkan bahwa tentara negara berhasil merebut kendali penuh puncak bukit Sadr al-Jarash dan Harf al-Jarash, sebelah timur laut dari Talet al-Hamra di pinggiran Ras Baalbek.

Perlombaan untuk Menguasai Kutub Utara


Irib - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan kekuatan militer dalam membela kepentingan nasional Rusia di Kutub Utara.

Dalam sebuah rapat di Departemen Pertahanan Rusia pada Rabu (25/2/2015), Shoigu mengatakan, kehadiran militer konstan di Kutub Utara dan kemungkinan untuk melindungi kepentingan negara dengan cara militer dianggap sebagai bagian integral dari kebijakan umum untuk menjamin keamanan nasional Rusia.


"Ini bukan rahasia bahwa Laut Arktik berubah menjadi salah satu pusat dunia untuk memproduksi hidrokarbon dan merupakan persimpangan penting untuk komunikasi transportasi," katanya.

Shoigu lebih lanjut menandaskan beberapa negara maju yang tidak memiliki akses langsung ke Arktik telah mengambil langkah-langkah politik dan militer tertentu untuk masuk ke wilayah itu. Dia juga mencatat bahwa negara-negara yang berdekatan dengan Kutub Utara juga sedang mencoba untuk memperluas kehadirannya.

Tidak hanya lima negara pesisir Laut Arktik – Rusia, Norwegia, Kanada, Denmark, dan Amerika Serikat – yang ingin memperluas kehadirannya di wilayah tersebut, tetapi negara-negara yang tidak punya akses langsung ke sana juga antusias untuk terlibat di Arktik, khususnya Cina.

Pasal 57 Konvensi Hukum Laut 1982 menyebutkan bahwa luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) bagi setiap negara pantai adalah 200 mil. Sementara negara-negara yang menginginkan zona yang lebih luas, mereka bisa mengajukan Landas Kontinen Eksistensi (LKE) kepada Komisi PBB (CLCS).

Di antara semua negara pesisir Arktik, Rusia sangat ingin untuk menguasai sumber-sumber minyak, gas, dan bahan tambang di wilayah itu. Pada dasarnya, Rusia menganggap sebagian dari Arktik sebagai bagian dari wilayah Siberia, yang menjadi miliknya. Namun, negara-negara tetangga seperti, Kanada juga mengklaim kepemilikan Kutub Utara dan sekitar perairan Arktik.

Pada tahun 2001, Rusia mengajukan aplikasi pendaftaran klaim kepemilikan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tapi ditolak karena tidak memiliki dokumen-dokumen yang diperlukan. Rusia sejauh ini masih tetap mengklaim kepemilikan sekitar 20 persen dari total luas perairan Arktik.

Badan Survei Geologi AS memperkirakan bahwa harta karun berupa seperempat cadangan minyak dan gas bumi ada di Kutub Utara. Persaingan untuk memperebutkan wilayah itu meningkat setelah mencairnya gunung-gunung es sehingga mempermudah akses.

Keinginan untuk mengekspoitasi sumber-sumber kekayaan alam di perairan Arktik mendapat perhatian luas negara-negara sekitar dalam beberapa tahun terakhir. Isu itu telah meningkatkan ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat anggota NATO yaitu, AS, Kanada, Norwegia, dan Denmark.

Pemerintah Kanada bahkan telah mengajukan laim kepemilikan sekitar perairan Arktik kepada PBB. Negara-negara Barat lainnya juga memperkuat kehadiran militer mereka dan mengadakan latihan di wilayah strategis itu.

Cadangan energi yang tersimpan di Kutub Utara telah memperketat persaingan dan diperkirakan perseteruan untuk menguasai daerah itu akan memanas di tahun-tahun mendatang. Masalah ini akan menjadi sebuah tantangan besar antara Rusia dan NATO.

Sejalan dengan itu, NATO mulai memperluas kehadiran militernya di Kutub Utara termasuk menggelar sejumlah latihan. Rusia juga mengambil langkah-langkah penting seperti, membentuk sebuah komando yang terdiri dari Armada Utara, Brigade Perang Kutub Utara, angkatan udara serta pendukung taktis.

Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan menganggap AS sebagai ancaman potensial terhadap negaranya di Arktik. Dia menegaskan Rusia harus membela kepentingan ekonomi dan strategisnya di wilayah itu.

Pernyataan Sergei Shoigu sebenarnya bertujuan untuk menegaskan kembali tentang keseriusan Rusia untuk membela kepentingannya di Laut Arktik bahkan dengan cara militer.

Selasa, 24 Februari 2015

Bentrokan Militer Filipina dan MILF


Irib - Bentrokan antara militer Filipina dan anasir Front Pembebasan Islam Moro (MILF) yang mengakibatkan jatuhnya puluhan korban tewas, tak diragukan lagi akan berdampak negatif bagi proses perdamaian di wilayah selatan negara ini.


Menurut laporan Xinhua, bentrokan tersebut terjadi di kota Puket, Provinsi Kotabatu utara. Dalam bentrokan ini, 20 anasir MILF dilaporkan menemui ajal. Beredar desas-desus bahwa militer Filipina menggelar operasi luas melawan misili Front Islam Pembebasan Moro sebagai aksi balas dendam atas tewasnya 44 pasukan komando negara ini di tangan MILF.

Pemerintah Filipina mengatakan, hingga kini sejumlah anasir MILF masih menjadi tersangka atas tewasnya 44 pasukan komando. Namun komando militer dalam sebuah aksi preentiv menggelar operasi balas dendam.

Akibat tewasnya sejumlah pasukan komando ini, langkah-langkah untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di wilayah selatan mengalami kemandekan. Kemandekan dan dihentikannya proses perundingan damai yang disusul dengan penangguhan pembentukan wilayah otonomi Muslim di wilayah selatan negara ini tidak menguntungkan kedua pihak.

Statemen sejumlah petinggi Manila yang menuding segelintir anasir bersenjata MILF menjadi pemicu instabilitas mungkin dapat dibenarkan, namun para pemimpin front ini sebelumnya telah meminta pemerintah Filipina tidak memasukkan segelintir orang tersebut ke kelompok ini serta populasi delapan juta Muslim Moro.

Dalam pandangan para pemimpin MILF, pemerintah Manila harus mengontrol perilaku dan sikap perwira tinggi militer khususnya para jenderal di berbagai kondisi sensitif. MILF menghendaki Manila mencegah terjadinya fenomena seperti ini. Murad Ibrahim, pemimpin MILF mengatakan, sejumlah jenderal tidak menghendaki perdamaian, tapi mengharapkan api krisis terus berkobar, sehingga mereka memiliki dalih untuk tetap membeli senjata khususnya dari Amerika untuk apa yang mereka klaim sebagai perang anti terorisme.

Sejatinya kesepakatan damai yang ditandatangani kedua pihak pada 15 Oktober 2012 telah memperjelas masa depan hubungan dan interaksi antara bangsa Moro dan pemerintah Manila. Kesepakatan ini memberi peluang dibentuknya pemerintahan Islam di wilayah Selatan. Pastinya pembentukan sebuah pemerintahan otoritas menjadi peluang bagi Muslim Moro untuk membangun dan merekonstruksi wilayah mereka.

Apa yang dikatakan Murad Ibrahim sesuai dengan butir-butir perjanjian damai, yakni Muslim Moro akan memiliki sebuah pemerintahan dalam koridor kedaulatan serta independensi Filipina. Di sisi lain, sepertinya pemerintah Filipina khawatir terhadap kelompok radikal di dalam tubuh MILF yang meyakini pengembalian wilayah yang dirampas sebagai strategi utamanya, sehingga mereka tidak mudah untuk melepas keyakinan tersebut.

Meski demikian Presiden Filipina, Benigno Aquino dan Murad Ibrahim meyakini bahwa mereka tengah meniti jalan perdamaian. Dengan demikian seharusnya ada motif yang kuat untuk membentuk pemerintahan otonomi di wilayah Selatan. Khususnya pemerintahan Aquino saat ini tengah mengejar tujuan lebih besar dengan menyepakati kesepakatan damai dengan MILF. Manila optimis memiliki peluang yang sama untuk menandatangani kesepakatan damai dengan sparatis Maois (NPA) yang bangkit menentang pemerintah Filipina untuk melepas negara ini dari pengaruh Amerika Serikat.

Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab pemerintah Filipina menghapus seluruh kendala yang menghadang untuk merealisasikan kesepakatan damai dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF).

Armada Laut Iran Dilengkapi Teknologi Tercanggih

Irib - Komandan Angkatan Laut Iran mengabarkan peresmian bergabungnya kapal perusak Damavand ke AL Iran yang akan dihadiri oleh pejabat tinggi Tehran pada 6 Maret 2015 di Laut Kaspia.

Laksamana Habibollah Sayyari, Selasa (24/2) dalam wawancaranya dengan Fars News menyinggung masalah pembuatan kapal-kapal peluncur roket di Laut Kaspia.


Ia mengatakan, "Kapal-kapal Iran dilengkapi dengan teknologi tercanggih."

Sayyari menambahkan, "Kapal perusak Damavand di pelabuhan Anzali, Utara Iran, siap bergabung dengan AL Iran. Loyalitas, profesionalitas, ketaatan pada wilayah dan kecintaan pada kesyahidan adalah karakteristik pasukan Angkatan Laut Iran."

Komandan AL Iran juga menjelaskan soal penerapan standar-standar internasional tertinggi dalam pendidikan pegawai AL Iran.

"Armada laut AL Iran yang diopersikan oleh para pegawai terlatih dalam negeri berlayar di perairan internasional," tandasnya.

Senin, 23 Februari 2015

Netanyahu Ternyata 'Berbohong' Soal Bom Nuklir Iran



Viva - Berdasarkan dokumen rahasia Mossad, pernyataan Benjamin Netanyahu tentang kemampuan nuklir Iran ternyata berlawanan dengan badan intelijen Israel itu.

Dikutip dari laman dalam laporan The Guardian, Selasa 24 Februari 2015, disebutkan bahwa Perdana Menteri Israel itu membuat pernyataan pada pemimpin dunia di 2012, tentang nuklir Iran.


Netanyahu mengklaim bahwa Iran hanya butuh paling lama setahun, hingga dapat membuat sebuah bom nuklir. Tetapi, menurut dokumen-dokumen Mossad yang bocor, memperlihatkan bahwa dia berbohong.

Sebuah laporan rahasia yang dikeluarkan Mossad menyebutkan bahwa badan intelijen Israel itu menyimpulkan bahwa Iran tidak melakukan aktivitas yang diperlukan untuk memproduksi senjata nuklir.

Laporan Mossad itu mempertegas perbedaan, antara retorika yang dibuat para politisi Israel dengan fakta di lapangan, yang diperoleh oleh militer dan intelijen Israel.

Dokumen Mossad yang bocor itu muncul, seiring meningkatnya ketegangan antara Israel dan sekutunya Amerika Serikat, jelang rencana pidato Netanyahu di Kongres AS, pada 3 Maret 2015.

Gedung Putih khawatir retorika Netanyahu akan merusak negosiasi yang sedang berlangsung, antara Iran dan enam negara terkait program nuklir Iran, dengan batas waktu untuk menyepakati kerangka pembahasan pada akhir Maret.

Netanyahu bersumpah untuk menjegal sebuah kesepakatan, yang diklaimnya akan memberi Iran akses pada kemampuan membangun senjata nuklir.

Ukraina: Serangan Pemberontak Ganggu Penarikan Senjata



Voa Indonesia - Militer Ukraina menyatakan tidak dapat memulai penarikan senjata berat dari garis depan di bagian timur negara itu sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian gencatan senjata, karena pemberontak pro-Rusia masih melancarkan serangan-serangan.


Para pejabat hari Senin (23/2) menyatakan pembicaraan mengenai penarikan senjata tidak dapat dilakukan selama serangan berlanjut.

Hari Minggu, kedua pihak setuju untuk menarik senjata berat mereka dari garis depan. Ini merupakan sinyal positif mengenai penerapan rencana perdamaian yang telah dilanggar berkali-kali.

Para pejabat militer menyatakan pemberontak setuju untuk menuntaskan penarikan tersebut dalam kurun dua pekan mendatang, sementara laporan media menyatakan penarikan itu mungkin dimulai hari Minggu 22 Februari.

Penarikan senjata itu ditetapkan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku lebih dari sepekan silam.

Prancis kirim kapal induk ke timur tengah untuk perangi ISIS



BBC - Prancis mengirim satu-satunya kapal induk yang mereka miliki ke Timur Tengah untuk memerangi kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS).

Media Prancis memberitakan kapal induk Charles de Gaulle berada di Teluk Persia dan jet-jet mereka melakukan misi pertama untuk menyerang para pejuang ISIS di Irak, hari Senin (23/02).


Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian sudah mengunjungi kapal induk ini.

Beberapa waktu lalu Presiden Francois Hollande mengumumkan pengiriman kapal induk ini ke Timur Tengah untuk mendukung operasi militer negara-negara pimpinan Amerika Serikat, setelah terjadi serangan di Paris Januari silam.

Pesawat-pesawat tempur Prancis yang berada di kawasan sudah ambil bagian dalam serangan menumpas ISIS sejak September lalu.

Kehadiran kapal induk ini memperbesar skala keterlibatan Prancis dalam operasi militer melawan ISIS.

Menurut media Prancis terdapat sekitar 2.000 personel militer di kapal tersebut, yang didukung oleh satu kapal selam dan dua kapal fregat, di antaranya dikirim oleh militer Inggris.

Rusia Tawarkan Sistem Rudal Anti-Pesawat Terbaru pada Iran



Islam Times - Ketua perusahaan pertahanan Rusia, Rostec, mengatakan Moskow menawarkan sistem pertahanan rudal Antey-2500 terbaru pada Iran setelah kesepakatan memasok rudal S-300 batal di bawah tekanan Barat.


Sergei Chemezov mengatakan pada hari Senin (23/2) bahwa Tehran tengah mempertimbangkan tawaran itu.

"...Kami menawarkan Antey-2500 bukan S-300. Mereka masih berpikir, belum ada keputusan," katanya.

Berdasarkan kontrak yang ditandatangani tahun 2007, Rusia wajib mengirim setidaknya lima sistem pertahanan S-300 pada Iran.

Namun Moskow menolak pengiriman dengan dalih adanya putaran sanksi keempat Dewan Keamanan PBB terhadap program nuklir Tehran. Iran segera mengajukan keluhan terhadap perusahaan senjata Rusia Rosoboronexport ke Mahkamah Internasional Arbitrase di Jenewa.

Ketua Komisi Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak : Irak Tembak Jatuh Dua Pesawat Inggris




Irib - Ketua Komisi Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak mengatakan bahwa pasukan keamanan Irak berhasil menembak jatuh dua pesawat Inggris yang membawa senjata untuk para teroris ISIS di provinsi al-Anbar.


Hakim al-Zamili, Ketua Komisi Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak hari Senin (23/2) menyatakan bahwa provinsi al-Anbar memiliki daerah yang luas dan warga di sana melaporkan setiap harinya pesawat-pesawat Amerika dan Inggris mengirim senjata kepada para teroris ISIS, demikian dilaporkan Media Center Parlemen Irak.

Al-Zamili menyebutkan Komisi Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak memiliki gambar dua pesawat Inggris yang jatuh dengan membawa senjata dan amunisi untuk teroris ISIS.

Ketua Komisi Keamanan dan Pertahanan Irak meminta penjelasan Amerika yang berusaha menjadikan provinsi al-Anbar yang tidak aman sebagai pangkalannya di dekat Baghdad.

Sementara itu, Khalid al-Obeidi, Menteri Pertahanan Irak hari Ahad (22/2) menegaskan bahwa Angkatan Udara Irak akan menembak jatuh setiap pesawat yang membantu teroris ISIS.

Namun Haidar al-Ibadi, Perdana Menteri Irak hari Senin (23/2) menolak isu terkait sejumlah pesawat koalisi internasional yang berusaha mempersenjatai anasir ISIS dan mengatakan bahwa Irak tidak akan pernah bekerjasama dengan pihak yang mendukung terorisme.

Lavrov: Amerika Pemicu Kekacauan di Timur Tengah


Irib - Menteri Luar Negeri Rusia menuding sikap Amerika yang ingin menguasai dunia secara tidak langsung menjadi pemicu kekacauan dan semakin berkembangnya ektrimisme di Timur Tengah.


Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia hari Senin (23/2) dalam sidang istimewa Dewan Keamanan PBB tentang perdamaian dan keamanan internasional mengatakan, “Serangan udara Koalisi Internasional yang dipimpin Amerika di Suriah dan Irak, agresi Amerika ke Irak di tahun 2003 dan intervensi militer dii Libya tahun 2011 menjadi penyebab munculnya krisis di kawasan Timur Tengah.”

Menlu Lavrov menegaskan bahwa saat ini Timur Tengah dan Afrika Utara mengalami kekacauan dan munculnya kelompok-kelompok ekstrim di kawasan ini bersumber dari instabilitas keamanan.

PBB, menurutnya harus memainkan peran positif demi menyelesaikan masalah internasional.

Minggu, 22 Februari 2015

Turki masuki Suriah terkait makam Syah Suleyman



BBC - Ratusan pasukan Turki dengan menggunakan kendaraan lapis baja memasuki Suriah utara yang sedang konflik, untuk memindahkan makam bersejarah Ottoman dan mengungsikan pengawalnya yang terkepung.


Makam rusak dan sisa-sisa Syah Suleyman -yang meninggal pada abad ke 13- dipindahkan ke sebuah tempat di Suriah yang lebih dekat ke perbatasan Turki.
Turki memandang makam tersebut sebagai wilayah berdaulat.

Kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS mengancam akan menyerangnya tahun lalu.
Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad -yang kehilangan kekuasaan pada banyak wilayah Suriah utara karena perang saudara- mengecam operasi yang dilakukan Turki sebagai 'penyerangan terang-terangan'.
Turki dilaporkan telah memberitahu konsulat Istanbul tentang operasi itu tetapi tidak menunggu persetujuan Suriah.

Syah Suleyman yang hidup pada sekitar tahun 1178 sampai 1236 adalah kakek dari pendiri kerajaan Ottoman, Osman I.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintah dan angkatan bersenjatanya telah melakukan "operasi sukses yang melebihi semua bentuk penghargaan".

PM Inggris Perintahkan Intelijen Hancurkan Spionase Rusia



Irib - Sebuah surat kabar Inggris menulis, Perdana Menteri Inggris menginstruksikan badan intelijen dan keamanan negara itu untuk memutus jaringan spionase Rusia di Inggris.

IRNA (22/2) melaporkan, Sunday Times, Ahad (22/2) dalam salah satu laporannya mengutip sumber keamanan Inggris mengabarkan, "Perlakuan terhadap pejabat intelijen Rusia yang beraktivitas di Inggris berubah."


Menurut Sunday Times, Badan Intelijen internal Inggris Mi5 memerintahkan lembaga-lembaga di bawahnya untuk melakukan pengawasan permanen atas aktivitas Kremlin di London.

Menurut koran itu, sebuah perang dingin baru sedang terbentuk. Badan-badan intelijen Inggris juga tengah merekrut orang-orang yang bisa berbahasa Rusia untuk dipekerjakan di badan intelijen, keamanan dan mata-mata, Mi5, Mi6 juga Staf Komunikasi Inggris.

Ditambahkannya, "Kantor pemerintah Inggris mengagendakan penambahan anggaran keamanan cyber untuk melawan serangan-serangan cyber Rusia terhadap infrastruktur-infrastruktur Inggris."

Michael Fallon, Menteri Pertahanan Inggris juga mengeluarkan perintah untuk para pilot Angkatan Udara negara itu terkait pelacakan pesawat-pesawat militer Rusia.

Badan Intelijen AS Akui Kemenangan Assad di Suriah


Irib - Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat mengakui bahwa Presiden Suriah sedang meraih kemenangan dalam perang melawan kelompok pemberontak negara itu.

Fars News (22/2) mengutip surat kabar World Tribune melaporkan, Badan Intelijen Pertahanan Amerika dalam salah satu laporannya pada bulan Februari kepada Kongres mengumumkan, pemerintah Bashar Assad, Presiden Suriah berhasil mengatasi masalah kekurangan pasukan untuk mencegah kemajuan kelompok pemberontak di Suriah.


Dalam kesimpulan terbarunya, Badan Intelijen Pertahanan Amerika berharap militer Suriah mampu merebut kontrol Aleppo dari tangan pemberontak.

Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa kesimpulan Amerika di Suriah adalah Bashar Assad unggul dalam pertempuran.

Iran Mereaksi Invasi Militer Turki ke Wilayah Suriah



Irib - Deputi urusan Arab dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, langkah militer sebuah negara tetangga ke wilayah Suriah tidak dapat dibenarkan.

Hossein Amir Abdollahian, Ahad (22/2) petang dalam wawancaranya dengan IRIB News menerangkan, "Intervensi militer tetangga-tetangga Suriah memperumit situasi dan tidak akan menghasilkan apapun kecuali instabilitas di kawasan."


Amir Abdollahian menegaskan bahwa Iran, Arab Saudi dan Turki harus memperkuat strategi-strategi politik kolektif di kawasan. "Penggunaan kelompok-kelompok bersenjata dan teroris adalah lingkaran setan yang dapat memperkuat terorisme serta membuat negara-negara kawasan tidak aman," paparnya.

Militer Turki, Ahad (22/2) dini hari dengan kerja sama kelompok-kelompok bersenjata, melancarkan operasi pemindahan jasad Suleyman Shah dari kota Aleppo di Utara Suriah ke Turki. Langkah Turki ini adalah pelanggaran atas kedaulatan seluruh wilayah Suriah.

Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam invasi militer Turki ke wilayah negaranya dan mengumumkan bahwa langkah tersebut telah menunjukkan wajah agresor petinggi Ankara.

Ukraina dan pemberontak bertukar puluhan tahanan



Anatara news, Donetsk - Pemerintah Ukraina dan pemberontak bertukar puluhan tahanan di Ukraina timur, kata pejabat Dewan Keamanan Ukraina, Minggu.

Keputusan itu menjadi langkah menuju pelaksanaan kesepakatan perdamaian, yang diperantarai antarbangsa, demikian seperti dilaporkan Reuters.


Saksi di Desa Zholobok, 20 kilometer barat kubu pemberontak, Luhansk, melihat lebih dari 130 prajurit Ukraina dibebaskan pada Sabtu malam dalam suatu kesepakatan pertukaran untuk 52 pejuang pemberontak.

Pertukaran itu adalah salah satu langkah pertama untuk menerapkan kesepakatan perdamaian yang dicapai pada 12 Februari di ibukota Belarus, Minsk, setelah pemimpin Prancis, Jerman, Rusia dan Ukraina bertemu.

Markian Lubkivskyi dari Dewan Keamanan Ukraina menerbitkan daftar 139 prajurit Ukraina yang dibebaskan dan mengatakan, pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk membebaskan orang-orang yang tersisa di tahanan pemberontak, dalam sebuah pernyataan di Facebook-nya, Minggu pagi.

Pertempuran telah mereda di banyak daerah sejak gencatan senjata mulai berlaku seminggu yang lalu, tapi gencatan senjata sangat terguncang dengan dikuasainya kota strategis Debaltseve oleh pemberontak pada Rabu, yang memaksa mundur ribuan tentara Ukraina.

Kiev menuduh separatis membangun kekuatan dan senjata di Ukraina tenggara dan militer Ukraina mengatakan pada Sabtu jika mereka bersiap untuk mengatasi kemungkinan serangan pemberontak di kota pelabuhan Mariupol.

Namun demikian, pemimpin pemberontak mengatakan pada Sabtu jika mereka telah menandatangani sebuah dokumen yang merinci rencana penarikan senjata berat, seperti yang dipersyaratkan oleh perjanjian Minsk.

Hal itu merupakan tanda bahwa mereka mungkin tengah mempersiapkan untuk menghentikan pergerakan mereka, setelah mencapai tujuan utama militer mereka dengan merebut Debaltseve.

Sabtu, 21 Februari 2015

45 orang tewas dalam pemboman mobil di Libya Timur



Anatarnews - Tripoli (ANTARA News) - Jumlah korban jiwa akibat tiga pemboman mobil secara berbarengan pada Jumat (20/2) di Kota Al-Gubba di Libya Timur telah naik jadi 45, kata beberapa sumber keamanan.

Ledakan secara berbarengan tersebut ditujukan ke satu gedung keamanan setempat, satu stasiun pengisian gas dan tempat tinggal Akila Saleh Issa --Ketua Parlemen, serta menewaskan sedikitnya 45 orang, kata sumber itu.


Lima warga negara Mesir termasuk di antara korban tewas, sementara korban cedera kini diperkirakan berjumlah 80, tambah sumber tersebut.

Ketua Parlemen itu telah dikonfirmasi selamat dalam ledakan tersebut, sebab ia tak berada di kediamannya ketika ledakan terjadi.

Cabang Negara Islam (ISIS) di Libya pada Jumat mengaku bertanggung-jawab di akun Twitternya atas dua serangan bom mobil di dekat gedung keamanan lokal dan kediaman Akila Saleh Issa.

Namun, akun tersebut tidak menyebut-nyebut ledakan ketiga di tempat pengisian gas, kata Xinhua, Sabtu pagi. Kebanyakan korban di tempat itu adalah warga sipil.

Akun Twitter ISIS juga menyiarkan gambar para penyeberang, serta waktu ledakan.

Kota Al-Gubba, 30 kilometer di sebelah barat Derna, kini berada di bawah kendali militer Libya dan pasukan yang setia kepada Mayor Jenderal Khalifa Haftar.

Militer Libya dan pasukan Jenderal Haftar, bersama dengan pendukung mereka yang bersenjata, mengepung kota Derna, kubu gerilyawan yang setia kepada ISIS.

Ketiga ledakan tersebut terjadi beberapa hari setelah serangan udara gabungan Angkatan Udara Libya dan Mesir terhadap sarang gerilyawan.

Serangan udara itu dilancarkan setelah satu video yang disiarkan daring memperlihatkan anggota ISIS memenggal 21 warga negara Mesir yang disandera di Kota Sirte.

Libya, produsen utama minyak di Afrika Utara, telah menyaksikan proses politik yang rusuh setelah pemimpin Libya Muammar Gaddafi digulingkan selama kerusuhan politik 2011.

Negeri tersebut kini menghadapi pergolakan antara dua pemerintah dan parlemen yang bertikai.

Jumat, 20 Februari 2015

Boko Haram Kembali Lakukan Serangan Mematikan di Nigeria

Militan Boko Haram telah menewaskan sedikitnya 21 orang dalam serangkaian serangan di dekat desa Chibok di Nigeria utara, menurut berbagai sumber kepada sejumlah media hari Jumat.

Para pemberontak Boko Haram dilaporkan melarikan diri dari ofensif pemerintah ketika melakukan penyerbuan terhadap sedikitnya dua desa.


Chibok menjadi sorotan publik bulan April lalu, ketika para pejuang Boko Haram menculik lebih dari 200 siswi disana.

Hari Kamis, militer Nigeria mengatakan telah melancarkan serangan udara yang menarget markas-markas Boko Haram di sebelah timur laut dan menewaskan “sejumlah besar” militan.

Sebuah pernyataan mengatakan Angkatan Udara Nigeria menarget kamp-kamp latihan Boko Haram dan timbunan senjata di Hutan Sambisa dan kota Gwoza, dua kubu kuat Boko Haram.

Dikatakan bahwa setelah serangan-serangan tersebut, banyak militan meninggalkan markas-markas itu. Klaim-klaim militer itu tidak dapat dikukuhkan secara independen.

Sambisa adalah tempat dimana Boko Haram membawa para siswi itu setelah menculik mereka dari Chibok. Hutan yang luas itu membentang di lima negara bagian Nigeria dan merupakan tempat persembunyian kelompok ekstremis itu selama beberapa tahun.

Intelijen AS dan Inggris Akses Miliaran Data Ponsel



Islam Times - Mata-mata Amerika dan Inggris bisa mengakses miliaran ponsel di seluruh dunia, ungkap seorang mantan intelijen.

Dikutip dari The Guardian, Edward Snowden merilis dokumen baru yang menunjukkan badan intelijen AS, NAS dan Inggris, GCHQ menyusup ke sebuah pabrik kartu sim Belanda Gemalto dan mencuri kunci enkripsi yang memudahkan mereka memantau panggilan telepon dan data.


Staf pengacara di electronic Frontier Foundation Mark Rumold mengatakan kedua badan intelijen itu melanggar  hukum Belanda dan bisa jadi melakukan hal yang sama di belahan dunia lain.

Sebelumnya, Jerman murka saat mengetahui Amerika juga memata-matai pejabatnya.

Gemalto per tahun mencetak 2 miliar kartu sim termasuk AT&T, Sprint, T-Mobile dan Verizon. Perusahaan ini beroperasi di 85 negara dan menyediakan kartu sim untuk 450 penyedia jaringan nirkabel global.

Enkripsi curian akan memudahkan intelijen mengawasi komunikasi ponsel tanpa perlu persetujuan atau pengetahuan perusahaan telekomunikasi dan pemerintah asing.

Pakar tekhnologi Amerika, Chris Soghoian mengatakan pembocoran data terakhir Snowden menunjukkan warga kini tak bisa mempercayai AT&T, Verizon atau apa pun saat ini.

Putin: Militer Rusia Tak Tertandingi



IslamTimes - Tidak ada negara yang harus berkhayal bahwa militer mereka lebih unggul dari militer Rusia," ungkanya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak ada negara yang dapat mencapai superioritas militer Moskow.


Dengan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Barat atas Ukraina, Putin mengatakan bahwa Rusia tidak akan pernah menyerah pada tekanan asing, Jumat (20/2/15).

Tidak ada negara yang harus berkhayal bahwa militer mereka lebih unggul dari militer Rusia," ungkanya.

Dia menambahkan bahwa militer Rusia akan selalu memiliki respon yang memadai untuk setiap agresi musuh.

Presiden Rusia juga mengatakan bahwa negaranya akan melakukan program modernisasi militer dan penyebaran ratusan jet tempur baru, rudal dan senjata lainnya.

Beberapa Petinggi Taliban mau bergabung dengan ISIS



Irib - Redaktur surat kabar Mehwar, terbitan Kabul, mengatakan, program dukungan terhadap Taliban di Afghanistan oleh sebagian negara, saat ini sedang berubah menjadi dukungan untuk kelompok teroris ISIS.

Matiullah Abasin dalam wawancaranya dengan Radio Urdu, IRIB World Service (20/2) menuturkan, “Petinggi kelompok ekstrem Taliban di Afghanistan segera bergabung dengan ISIS.”


Menurut keterangannya, Mullah Mansoor Dadullah, salah seorang petinggi Taliban, Pakistan datang ke Afghanistan untuk mengajak anggota-anggota Taliban bergabung dengan ISIS.

Ia menjelaskan, “Karena Taliban tidak lagi punya kemampuan untuk merubah perimbangan kekuatan di Afghanistan dan kawasan, sebagian negara membutuhkan sebuah pasukan baru dengan semangat tinggi dan kekuatan lebih besar untuk menggantikan Taliban.”

Terkait masa depan Afghanistan, Redaktur surat kabar Mehwar itu mengatakan, “Ada sekelompok anggota Taliban yang tidak terlalu ekstrem dan ingin menciptakan perdamaian di Afghanistan, mereka bergabung dengan proses perdamaian dengan pemerintah Kabul. Di samping mereka ada juga sekelompok Taliban yang bergabung dengan ISIS.”

Matiullah Abasin mengaku ragu dengan niat baik Pakistan dalam perang melawan terorisme.

Ia menegaskan, “Statemen-statemen petinggi Pakistan yang mengatakan bahwa musuh Pakistan adalah musuh Afghanistan, menunjukkan bahwa program dukungan atas Taliban di Afghanistan ditunda dan Islamabad, dengan memanfaatkan kesempatan ini berusaha memperoleh keunggulan dari Kabul.”

Militer Suriah Meghancurkan Teroris di Sejumlah Wilayah Berbeda



Irib - Pasukan pemerintah Suriah dalam operasi terbarunya di beberapa wilayah, berhasil menewaskan sejumlah anasir teroris.

Stasiun televisi Alalam (20/2) melaporkan, militer Suriah menggempur markas-markas teroris, kendaraan dan tank-tank mereka di sekitar wilayah Al Malah, Hardatain dan Kafr Hamrah, di sekitar Aleppo, Utara Suriah.


Pada saat yang sama, kelompok teroris Front Al Nusra mendirikan pos-pos pemeriksaan di sekitar kota Aleppo untuk menangkapi anggota-anggotanya yang lari dari medan tempur ke Turki.

Militer Suriah di sekitar kota Idlib, Barat Laut Suriah juga menyerang pergerakan dan jalur penyaluran bantuan untuk para teroris dari Turki. Akibatnya sejumlah anasir bersenjata di desa Al Yaqubiyah tewas.

Wilayah ini adalah pintu masuk para teroris lintas negara dari provinsi Iskenderun, Tukri ke dalam Suriah.

Di wilayah Abul Dhuhur, Rif, Idlib, juga di desa-desa dan lahan pertanian, militer Suriah berhasil membersihkan keberadaan anasir-anasir teroris Front Al Nusra, Ahrar Al Sham dan kelompok-kelompok teroris lainnya.

Selain itu, di Provinsi Quneitra, Selatan Suriah, militer juga menewaskan sejumlah anasir bersenjata termasuk seorang pemimpin Front Al Nusra asal Yordania yang bermaksud menerobos masuk ke pusat Quneitra.

25.000 Pasukan Irak dan Kurdi Akan Rebut Mosul dari ISIS



Viva - Pasukan gabungan Irak dan Kurdi yang terdiri dari 25.000 personel, tengah dipersiapkan untuk mengambilalih kota Mosul dari ISIS. Operasi besar akan dilakukan pada April atau Mei.

Pejabat AS yang dikutip dalam laporan BBC, Kamis, 19 Februari 2015, mengatakan Mosul yang jatuh ke tangan ISIS pada Juni 2014, kini dikuasai oleh 1.000-2.000 militan kelompok radikal itu.


Operasi militer untuk merebut kota terbesar ketiga Irak, yang memiliki populasi penduduk sekitar satu juta jiwa, itu harus dilakukan pada Mei atau akan terhambat dengan datangnya musim panas.

Pejabat AS itu menyebut belum ada keputusan tentang sekelompok kecil penasihat militer AS, yang akan dibutuhkan di lapangan untuk mengarahkan dukungan udara.

Semua anggota pasukan gabungan itu harus melalui pelatihan yang diberikan AS. Namun operasi dapat ditunda jika pasukan Irak dinilai belum siap untuk menjalankan operasi.

AS mengklaim bahwa operasi dibutuhkan karena ISIS saat ini sedang mundur, Washington juga perlu memperlihatkan bahwa upayanya membangun kapasitas militer Irak telah membuahkan hasil.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi telah mengatakan awal pekan ini, bahwa pasukannya sedang merencanakan sebuah serangan untuk merebut Mosul, dalam beberapa bulan ke depan.

Sementara itu para petinggi militer dari 20 negara berkumpul di Arab Saudi, Kamis, untuk mendiskusikan kekuatan militer Irak dalam melawan ISIS. Sebuah rencana sedang dicari untuk memperkuat militer Irak.

Gerilyawan Kurdi serang posisi ISIS di Suriah Utara


Antaranews, Damaskus - Gerilyawan Kurdi dan kelompok penentang pemerintah pada Kamis (19/2) merebut 19 desa di pinggiran Provinsi Ar-Raqqa, Ibu Kota de fakto kelompok Negara Islam (ISIS) di Suriah Utara, kata satu kelompok pemantau.


Serangan itu dilancarkan sebagai bagian dari serangan balasan suku Kurdi dan kelompok gerilyawan yang bersekutu dengan mereka terhadap Kota Ayn Al-Arab, atau Kobane, yang kebanyakan penghuninya adalah suku Kurdi, di Suriah Utara terhadap petempur ISIS, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia. Observatorium tersebut berpusat di Inggris.

Observatorium itu menyatakan petempur Kurdi belum lama ini merebut 242 desa yang sebelumnya telah jatuh ke tangan ISIS di sekitar Kobane, termasuk 19 desa di Provinsi Ar-Raqqa, demikian laporan Xinhua, Jumat pagi.

Anggota ISIS melancarkan serangan mereka terhadap Kobane pada penghujung tahun lalu, tapi orang Kurdi dari Satuan Perlindungan Rakyat (YPG), dan gerilyawan sekutunya, dengan dukungan serangan udara dari koalisi anti-teror pimpinan AS, mampu mengusir gerilyawan ISIS dari kota tersebut dan sebagian besar wilayah pinggirannya pada Januari tahun ini.

Ramil Abdul-Rahman, pemimpin Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia, mengatakan koalisi pimpinan AS memainkan peran penting dalam kemajuan suku Kurdi dan kelompok lain gerilyawan.

Ia menyatakan koalisi itu menyerang beberapa posisi ISIS, dan memaksa petempur garis keras tersebut mundur serta memungkinkan petempur Kurdi bergerak maju.

Petempur Kurdi berada cuma 25 kilometer dari Kota Kecil Tal Abyad di perbatasan, yang menghubungkan Ar-Raqq dengan perbatasan Turki, kata Observatorium itu.

90 tentara Ukraina ditawan, 82 lainnya hilang



Antaranews, Kiev  - Lebih dari 90 tentara Ukraina ditawan dan 82 lainnya masih hilang setelah para pemberontak pro-Rusia menduduki kota kunci, Devaltseve, kata militer Ukraina, Kamis.

Angkatan bersenjata Ukraina itu mengatakan pihaknya telah mengerahkan "pasukan tertentu" untuk mencari mereka yang hilang dan meminta para pemantau dari Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) untuk membantu menemukan keberadaan mereka.


Pasukan Ukraina pada Rabu mundur dari Debaltseve --kota pusat perkeretaapian-- setelah berlangsungnya serangan gencar oleh para pejuang separatis. Kiev menyatakan para pemberontak itu dipersenjatai oleh Moskow dan dimasukkan dalam ketentaraan reguler Rusia.

Dalam sebuah pernyataan, staf jenderal Ukraina mengatakan 13 tentara tewas dan 157 lainnya luka-luka selama penarikan pasukan tersebut.

Pihak militer Kiev menyatakan bahwa pasukannya telah menawan "puluhan" petempur pemberontak di Debaltseve dan menahan mereka untuk diperiksa, demikian AFP.

Kamis, 19 Februari 2015

Pemberantasan ISIS Adalah "Perang Dunia Ketiga"



Irib - Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh menyatakan bahwa perang melawan teroris Takfiri ISIS sebagai "perang dunia ketiga," mengingat kebrutalan kelompok teroris itu tidak berbatas.

Menlu Yordania mengekumakan hal itu dalam konferensi tiga hari untuk memerangi ekstremisme di Washington pada Kamis (20/2), seraya menyerukan masyarakat internasional untuk bekerja sama dalam "pertarungan generasi."



"Para teroris ini telah membuktikan tidak memiliki batas atau hambatan dalam kebrutalan, barbarisme atau kebiadaban mereka," kata Judeh, dan menambahkan, "Ini perang kami sebagai umat Islam ... Ini perang kolektif kita sebagai masyarakat internasional."

Para teroris Takfiri yang beroperasi terutama di kawasan Timur Tengah dan khususnya di Suriah dan Irak telah melakukan tindakan kekerasan mengerikan, termasuk pemenggalan di hadapan publik, terhadap semua kelompok masyarakat Irak baik Syiah, Sunni, Kurdi maupun Kristen.

"Ancaman yang kita hadapi saat ini adalah belum pernah terjadi sebelumnya ... Tidak mengenal batas, agama, budaya dan etnis. Tidak menyisakan agama, budaya, atau etnis," tegas Judeh.

Dia memperingatkan bahwa kelompok teroris mengancam seluruh dunia, dan mengatakan, "Masing-masing kita adalah target. Mari kita bekerja sama untuk membuat mereka semua target kolektif. "

Kelompok teroris Takfiri ISIS membakar pilot Yordania hidup-hidup awal bulan ini.

Inggris Tolak Campur Tangan Militer Asing di Libya


Voaindonesia - Pemerintah Inggris hari Kamis menolak mengirim pasukan internasional ke Libya dan mencabut embargo senjata terhadap negara di Afrika Utara itu, sehari setelah sidang darurat Dewan Keamanan PBB tentang meningkatnya kekerasan di negara itu.

Berbicara dalam kunjungan resmi ke Aljazair, Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond menghimbau solusi politik di Libya di mana para militan yang mengklaim bersekutu dengan kelompok ISIS merilis video pembunuhan 21 warga Mesir awal pekan ini.


Mesir meminta campur tangan asing setelah serangan udara mereka hari Senin terhadap sasaran-sasaran militan di sana.

Jordan mengedarkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB hari Rabu yang akan mencabut embargo senjata terhadap pemerintah Libya, dan berusaha menghentikan aliran senjata ke militan dan mendorong pemerintah Libya yang diakui internasional untuk kembali ke ibukota di Tripoli.

Mediasi PBB telah gagal menciptakan perdamaian antara milisi dan dua pemerintahan yang bersaing, yang telah meninggalkan negara itu dalam gejolak berkelanjutan setelah penggulingan pemimpin Moammar Gadhafi tahun 2011.

Menteri Luar Negeri Libya Mohammed al-Dairi menegaskan Libya tidak meminta campur tangan militer internasional.

Utusan khusus PBB untuk Libya, Bernardino Leon, berbicara kepada Dewan Keamanan PBB melalui teleconference, mengatakan pembahasan krisis politik tetap menjadi prioritas paling penting.

Libya dikenakan embargo senjata sejak tahun 2011. Pemerintah, yang diakui secara internasional kini beroperasi dari Tobruk, telah mengajukan petisi kepada komite PBB untuk meminta disetujuinya penjualan senjata tertentu, namun masih ada kekhawatiran bahwa senjata-senjata tersebut bisa berakhir di tangan banyak kelompok militan di Libya jika embargo itu dicabut.

Rusia Ciptakan BBM Khusus untuk Rudal Hipersonik

Sindonews, MOSKOW - Rusia telah menciptakan jenis bahan bakar minyak (BBM) baru untuk rudal hipersonik. BBM diklaim bisa membuat rudal melesat melebihi lima kali kecepatan suara.

Hal itu diungkap Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Dmitry Bulgakov. Kemampuan Rusia itu, kata dia, akan membuat negaranya menjadi pemain utama dalam perlombaan senjata hipersonik.



”Formula telah dibuat dan energi yang terakumulasi dalam bahan bakar ini akan memungkinkan kendaraan kita (melesat)melebihi Mach 5 (lima kali kecepatan suara),” kata Bulgakov, seperti dilaporkan kantor berita Itar-Tass, Selasa kemarin. Ukuran kecepatan Mach 5 setara dengan 6.126 kilometer per jam.

Selain Rusia, Amerika Serikat, China, dan India juga berlomba-lomba mengembangkan sistem rudal hipersonik. Beberapa hari yang lalu, India juga berhasil menguji coba rudal supersonik mereka yang bernama BrahMos. (Baca juga: Kalahkan Tomahawk, India Jajal Rudal Supersonik BrahMos)

Rudal BrahMos yang melesat tiga kali lebih cepat dari rudal Tomahawk milik Amerika Serikat (AS) dibuat dengan bantuan Rusia. Rudal BrahMos diklaim sebagai rudal jelajah supersonik tercepat di dunia, dengan kecepatan Mach 3 atau setara dengan 3,675 kilometer per jam.

Qatar tarik dubes dari Mesir terkait serangan Libya



BBC - Qatar menarik duta besarnya untuk Mesir karena pertikaian mengenai serangan udara terhadap sasaran kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di Libia.

Pejabat kementerian luar negeri mengatakan hal ini dipicu komentar yang dilontarkan delegasi Mesir pada Liga Arab, yang menuduh Qatar mendukung terorisme.


Qatar menyatakan keberatannya terhadap aksi militer sepihak Mesir kepada negara anggota Liga Arab lainnya, yang dapat dipandang menimbulkan risiko jatuhnya korban sipil.

Hubungan antara Doha dan Kairo menegang dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah Qatar mendukung Presiden Mohammed Morsi dan Ikhwanul Muslimin sebelum digulingkan militer Mesir pada tahun 2013.

Jaringan televisi milik Qatar, Al Jazeera, juga menjadi sumber utama ketegangan karena pemerintah Mesir menuduhnya menjadi corong para pendukung Morsi dan beberapa wartahan Al Jazzera dihukum di Mesir.
Angkata Udara Mesir membom markas ISIS di Libia pada hari Senin awal pekan ini sebagai balasan atas pemenggalan 21 warga Kristen Koptik Mesir yang diculik.

Setelah pertemuan di Kairo pada hari Rabu (18/02), Liga Arab mengeluarkan pernyataan yang menekankan "pemahaman menyeluruh" tentang serangan udara dan mendukung desakan Mesir bagi pencabutan embargo senjata PBB terkait pemasokan senjata bagi angkatan bersenjata Libia.

Ribuan warga sipil melarikan diri karena konflik di Myanmar

 
Truk militer pembawa tentara melewati jalan kosong di Laukkai, ibukota Kokang.
BBC - Ribuan warga sipil terus melarikan diri dari daerah Kokang, Myanmar timur laut sementara terjadi perang sengit antara kelompok pemberontak minoritas etnis dan militer.

Keadaan darurat dinyatakan pada hari Selasa (17/02) setelah lebih 80 tentara dan pemberontak tewas dalam perang selama berhari-hari.


Kekerasan dipicu kembalinya pemimpin pemberontak kelompok etnis Kokang yang diasingkan sejak tahun 2009, lapor media pemerintah.

Badan kemanusiaan menghentikan operasi di kota Laukai.
Iring-iringan yang dipimpin Palang Merah Myanmar diserang kelompok bersenjata pada hari Selasa dan melukai dua pekerja bantuan.

"Kami masih tidak mengetahui secara pasti jumlah orang yang masih terjebak di daerah Laukai," kata anggota Palang Merah kepada kantor berita AFP.

"Tetapi kami telah mengungsikan sekitar 30 orang dari tempat itu pada hari Rabu."
Media pemerintah Cina melaporkan 30.000 etnis Kokang dari negara bagian Shan diyakini melintasi perbatasan ke Cina.

Pemerintah Cina mengatakan mereka telah meningkatkan penjagaan perbatasan dan mendesak diakhirinya perang.

Ukraina minta PBB kerahkan pasukan perdamaian

Tentara Ukraina ditarik mundur dari Kota Debaltseve

Presiden Ukraina Petro Poroshenko meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengerahkan pasukan penjaga perdamaian ke bagian timur Ukraina demi memastikan gencatan senjata dipatuhi.

Permintaan itu dilontarkan Poroshenko dalam sebuah pertemuan keamanan darurat setelah pasukan Ukraina ditarik mundur dari Kota Debaltseve. Menurutnya, pasukan penjaga perdamaian akan membantu menjamin keamanan ketika janji perdamaian tidak dipatuhi.


Sekretaris Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina, Olexander Turchynov, mengamini alasan sang presiden. “Soal pembentukan operasi keamanan dan penjaga perdamaian telah dibawa ke PBB dan Uni Eropa,” kata Turchynov.

Penarikan mundur 2.500 serdadu Ukraina dari Kota Debaltseve pada Rabu (18/02) dilakukan seiring dengan gencatan senjata pada Minggu (15/02).

Sebagian besar 25.000 penduduk Debaltseve telah dievakuasi, namun sedikitnya 5.000 warga sipil diyakini masih berada di kota tersebut.

Juru bicara kubu pemberontak, Eduard Basurin, mengatakan kota itu telah dikuasai sepenuhnya oleh separatis. Basurin juga mengklaim pihaknya telah menyandera lebih dari 300 serdadu Ukraina.
Pemerintah Ukraina mengakui sejumlah serdadunya disandera, namun tidak menjelaskan secara rinci.