Sabtu, 14 Februari 2015
Tembak-Menembak Terus Berlangsung di Ukraina Setelah Perjanjian Perdamaian
LiputanIslam, Donetsk - Tembak-menembak masih terus berlangsung meski di wilayah Ukraina timur meski telah disepakatinya perjanjian perdamaian di Minsk, Kamis (12/2).
BBC News melaporkan, Jumat (13/2) bahwa pertempuran baru terjadi di beberapa kota di wilayah Donetsk dan Luhansk, sehari setelah perjanjian damai tersebut. Namun belum ada konfirmasi mengenai jumlah korban yang terjadi akibat pertempuran itu.
BBC melaporkan tembak-menembak masih terjadi di Donetsk pada hari Jumat (13/2), meski dengan intensitas yang menurun dari sebelumnya. Luhansk juga mengalami pertemuran sengit sepanjang Kamis malam dengan Russia Today melaporkannya sebagai pertempuran paling sengit dalam beberapa bulan terakhir.
Pada hari Jumat pagi, jubir militer Ukrain mengatakan bahwa 8 anggota militer Ukraina tewas dalam pertemuran 24 jam terakhir. Sedangkan kelompok separatis mengklaim kepada AFP bahwa 3 warga sipil tewas di Luhansk.
Perjanjian perdamaian sebelumnya ditandatangani pada bulan September 2014 lalu, namun tidak banyak berpengaruh di medan pertempuran. Para pengamat pun menyatakan pesimis dengan perjanjian perdamaian terakhir yang ditandatangani Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Presiden Perancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel ini.
Dalam perjanjian itu disepakati penarikan senjata-senjata berat dari wilayah konflik serta tukar-menukar tawanan. Namun isu-isu penting lain masih harus dibicarakan lagi.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan para komandan Rusia dan Ukraina akan bertemu untuk membahas tenkis penarikan senjata-senjata berat dan pembentukan zona penyangga.
Salah satu isu penting yang harus dibicarakan lagi adalah status kota Debaltseve di Timur Laut Donetsk, yang dikepung oleh pemberontak, namun pasukan Ukraina menolak untuk menyerah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar