Voa Indonesia - Militer Ukraina menyatakan tidak dapat memulai penarikan senjata berat dari garis depan di bagian timur negara itu sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian gencatan senjata, karena pemberontak pro-Rusia masih melancarkan serangan-serangan.
Para pejabat hari Senin (23/2) menyatakan pembicaraan mengenai penarikan senjata tidak dapat dilakukan selama serangan berlanjut.
Hari Minggu, kedua pihak setuju untuk menarik senjata berat mereka dari garis depan. Ini merupakan sinyal positif mengenai penerapan rencana perdamaian yang telah dilanggar berkali-kali.
Para pejabat militer menyatakan pemberontak setuju untuk menuntaskan penarikan tersebut dalam kurun dua pekan mendatang, sementara laporan media menyatakan penarikan itu mungkin dimulai hari Minggu 22 Februari.
Penarikan senjata itu ditetapkan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku lebih dari sepekan silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar