Okezone - Sekira 4.000 tentara pembelot Yaman kini telah bergabung dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Yaman, Abd Rabbo Mansour Hadi.
Ribuan tentara pembelot itu semula loyalis presiden terguling Yaman, Ali Abdullah Saleh, yang bersama pemberontak Houthi memusuhi pasukan pemerintah Yaman pendukung Presiden Hadi.
Bergabungnya ribuan tentara pembelot ke kubu Presiden Hadi itu disampaikan Kepala Brigade 135 di kota pesisir Hadhramaut, Letnan Yahya Abu Oja, kepada Al Arabiya News, Jumat (17/4/2015).
Letnan Oja berharap unit militer lain yang telah membelot mengikuti jejak pasukannya untuk bergabung dengan Pemerintah Presiden Hadi dan mengumumkan pembelotannya kepada presiden terguling Ali Abdullah Saleh.
Kepala Brigade 123 di sebelah timur Provinsi Al-Mahrah, Letnan Qassem Abdullah, juga mengumumkan kesetiaan kepada Hadi dan memberikan dukungannya untuk agresi militer Koalisi Teluk pimpinan Arab Saudi yang diberi nama “Operation Decisive Storm”.
“Selamatkan orang Yaman dan legitimasi konstitusional dari geng dan milisi penjahat,”demikian bunyi surat yang ditulis Letnan Abdullah yang diterima media Timur Tengah itu.
Sementara itu, bentrokan kembali pecah antara Kelompok Houthi dengan pasukan Presiden Hadi dari Brigade 35 di Taiz, sebelah barat daya kota pelabuhan Mocha, Laut Merah. Dalam bentrokan terbaru ini, korban jiwa dilaporkan berjatuhan dari kedua kubu.
Kubu presiden terguling Yaman, Ali Abdullah Saleh, yang sebelumnya bersekutu dengan Houthi, telah memberikan sinyal untuk mengkhianati Houthi. Saleh telah mengirim pesan kepada Koalisi Teluk untuk memberikan jalan keluar yang aman bagi dirinya dan keluarganya untuk meninggalkan Yaman.
Dalam pesannya itu, Saleh mengklaim tidak bersekutu dengan Houthi. Tapi, permintaan Saleh itu telah ditolak Koalisi Teluk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar