Minggu, 05 April 2015

Presiden Cheko Ancam Usir Dubes AS


LiputanIslam - Presiden Republik Cheko Milos Zeman mengancam akan mengusir Dubes AS karena campur tangan urusan dalam negeri negara itu.

Ancaman tersebut dikeluarkan Zeman setelah Dubes AS Andrew Schapiro mengkritik rencana Zeman menghadiri peringatan ulang tahun kemenangan Rusia dalam Perang Dunia II di Mowkow bulan depan.
“Saya khawatir, setelah pernyataan itu pintu-pintu Istana Kepresidenan tertutup bagi Dubes Schapiro,” kata Zeman kepada situs Parlamentni Listy, Sabtu (4/4), sebagaimana dilansir Russia Today, Senin (6/4).


Sebelumnya Andrew Schapiro mengkritik rencana Zeman ke Rusia sebagai tindakan gegabah yang akan mempermalukan Zeman karena kemungkinan acara itu tidak dihadiri para pemimpin Eropa.
“Saya tidak bisa membayangkan Dubes Cheko di Washington memberi masukan kepada Presiden AS tentang kemana ia boleh pergi,” kata Zeman.

“Saya tidak akan membiarkan seorang dutabesar negara asing untuk campur tangan atas kunjungan-kunjungan saya ke luar negeri,” tambahnya.

Lebih jauh, Zeman menyatakan keprihatinannya atas upaya negara-negara barat untuk mengisolir Rusia.
“Adalah penting untuk menjaga dan mengembangkan hubungan dengan Rusia, tidak saja dalam bidang perdagangan, namun juga hubungan strategis dalam melawan terorisme internasional,” kata Zeman.
Sebelumnya, dalam langkah nyata yang dipandang sebagai dukungan bagi Rusia dan penolakan barat, Zeman menyarankan untuk tidak berbicara dalam bahasa Jerman di Republik Cheko serta akan membuat prasasti untuk mengenang 150.000 prajurit Rusia yang tewas di negara itu dalam Perang Dunia II.

Ketua Komisi Luar Negeri Parlemen Rusia (Duma) Aleksey Pushkov menyebut langkah Zeman tersebut membuktikan kegagalan AS untuk mengisolir Rusia, dan hal itu membuat AS panik.
Andrew Schapiro (51 tahun), mantan pengacara di Chicago, ditunjuk sebagai Dubes AS untuk Republik Cheko setengah tahun lalu.

Sementara itu sampai hari Sabtu (4/4) sebanyak 25 pemimpin dunia dan kepala organisasi-organisasi internasional telah menyatakan kepastiannya untuk hadir dalam acara di Moskow yang akan digelar tanggal 9 Mei mendatang.

Rusia kehilangan 11 juta prajuritnya selama Perang Dunia II melawan koalisi pimpinan Jerman. Selain di Moskow, parade peringatan kemenangan Rusia juga digelar di 25 kota di Rusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar