Kamis, 09 April 2015

Pengamat: Ada Amerika dan Saudi Arabia Dibalik Al-Qaida Yaman

LiputanIslam -  Secara mengejutkan, kawanan teroris takfiri Al-Qaida in Arabian Peninsula (AQAP) yang beroperasi di Yaman mengumumkan akan memberikan hadiah 20 kg emas bagi siapapun yang berhasil membunuh pemimpin gerakan revolusioner Ansarullah, Abdul-Malik al-Houti. Hal ini tentunya menimbulkan tanda tanya besar. Seperti apa kondisi finansial AQAP di tengah sulitnya perekonomian Yaman? (Baca: Al Qaida Yaman Janjikan Hadiah 20 Kg Emas bagi Nyawa Pemimpin Houthi).


Press TV, 9 April 2015, melakukan wawancara dengan Max Igan, seorang pengamat politik di Brisbane, Australia, untuk membahas krisis Yaman, khususnya setelah gempuran mematikan yang dilakukan oleh pasukan Arab Saudi dan sekutunya yang telah menewaskan ratusan penduduk Yaman yang tidak berdosa.
Menurut Igan, berbagai bukti dan data yang ada menunjukkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan rezim al-Saud berada di balik AQAP. “Publik perlu memahami bahwa Al-Qaida diciptakan oleh Barat, dan Gedung Putih menggunakan Al-Qaida untuk mengacaukan Timur Tengah,” jelasnya.

“Jenis-jenis senjata yang digunakan oleh teroris Al-Qaida adalah bukti bahwa Saudi dan AS mendukung teroris. Dan setiap kali AS masuk ke suatu negara untuk memerangi Al-Qaida, yang terjadi, kelompok teroris itu justru semakin menguat,” tambah dia.

Seperti diketahui,  Al-Qaida dan affiliasinya hadir di berbagai negara dengan nama yang berbeda-beda. Di Afghanistan, mereka disebut Taliban. Di Yaman mereka disebut Al-Qaeda in Arabian Peninsula, di Libya mereka bernama Ansar al-Sharia, di Nigeria mereka disebut Boko Haram, di Aljazair mereka bernama Al-Qaeda in Islamic Maghreb, di Suriah mereka bernama Jabhat Al-Nusra, di Somalia mereka bernama Al-Shabab, di Indonesia, mereka menyebut dirinya Mujahidin Indonesia Timur. Baru-baru ini mereka membentuk cabang baru di India. Lalu kelompok Islamic State of Iraq ans Syria atau ISIS juga lahir dari ‘rahim’ Al-Qaeda.

Mereka adalah kelompok teroris, yang menggunakan bendera Islam, sehingga menyebabkan semakin meluasnya Islamphobia. Kelompok ini merupakan penganut ideologi Wahabi Takfiri, yang mudah menjatuhkan vonis kafir kepada pihak yang berlainan pemahaman. Al-Qaida dibentuk, didanai, dan dipersenjatai oleh intelejen Amerika Serikat, dengan tujuan untuk mendestabilisasi negara-negara berdaulat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar