Rabu, 22 April 2015

Korut Diduga Punya 20 Hulu Ledak Nuklir, AS Terancam

Sindo- Pakar nuklir China memperingatkan peningkatan ancaman nuklir Korea Utara (Korut) terhadap Amerika Serikat (AS). Pakar itu menduga rezim Pyongyang mempunyai 20 hulu ledak nuklir, jauh dari perkiraan AS sebelumnya.


Dugaan dari pakar nuklir China itu disampaikan dalam pertemuan tertutup dengan ahli nuklir AS. Selain diduga sudah memiliki 20 hulu ledak nuklir, Korut yang dipimpin diktator muda Kim Jong-un, diyakini memiliki kemampuan untuk memproduksi uranium yang cukup untuk menggandakan arsenal senjata nuklir tahun depan.

Selain AS, negara-negara sekutu Washington juga terancam nuklir Korut. AS sendiri memiliki perjanjian pertahanan bersama dengan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, di mana AS menjamin perlindungan terhadap dua sekutunya itu.

”Saya khawatir bahwa dengan 20 (hulu ledak nuklir), mereka (Korut) benar-benar memiliki senjata nuklir,” kata Siegfried Hecker, seorang profesor Stanford University dan mantan kepala Los Alamos National Laboratory, yang menghadiri pertemuan tertutup pada bulan Februari 2015 lalu, sebagaimana dilansir Wall Street Journal, Kamis (23/4/2015).

“Semakin mereka percaya bahwa, mereka memiliki senjata nuklir yang berfungsi penuh dan membuat jera,” lanjut Hecker. Menurutnya,  ahli nuklir China sekarang percaya bahwa, Korut memiliki kapasitas domestik yang lebih besar untuk memperkaya uranium daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Perkiraan China mencerminkan kekhawatiran di Beijing atas program senjata nuklir Korut, dan apa yang mereka lihat sebagai kelambanan AS, di saat Presiden Barack Obama berfokus pada perundingan nuklir dengan Iran.

William Gortney, Kepala Komando Utara AS, pada bulan ini juga menyatakan bahwa, para pejabat Pentagon percaya Korut sekarang memiliki hulu ledak nuklir pada rudal balistik antarbenua yang disebut rudal KN-08.

Para pejabat AS tidak percaya rudal itu telah diuji coba, namun para ahli memperkirakan bahwa rudal itu memiliki jangkauan sekitar 5.600 mil, yang artinya bisa menjangkau tepi barat daratan Amerika Serikat, termasuk California.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar