Sindo - Rusia menyampaikan “keprihatinan khusus” setelah Filandia dan Swedia ingin melakukan kerjasama yang lebih erat dengan NATO. Merapatnya dua negara Eropa ke NATO itu membuat Rusia geram karena merasa langkah itu sebagai ancaman terhadap Moskow.
Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, kedua negara Nordik itu sejatinya netral atau bukan anggota NATO. Namun, keputusan kedua negara itu untuk merapat ke NATO dianggap bisa mengguncang wilayah Eropa Utara.
Rusia menyatakan, bahwa mereka tidak menentang kedua negara itu untuk memecahkan solusi terkait keamanan dan pertahanan mereka masing-masing.”Tidak diragukan lagi, itu adalah hak kedaulatan setiap negara,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia yang diterbitkan di situs resmi kementerian itu.
Tapi, Rusia mereasa kedua negara itu mulai memposisikan diri untuk jadi ancaman bagi Moskow. ”Itu bertentangan dengan beberapa tahun terakhir, kerjasama militer Eropa Utara kini memposisikan diri untuk melawan Rusia. Hal ini dapat merusak kerjasama konstruktif positif,” lanjut pernyataan kementerian itu, seperti dikutip Russia Today, semalam (12/4/2015).
Rusia berharap Filandia dan Swedia masih konsisten dengan kebijakan pertahanan mereka yang non-blok. ”Alih-alih mencari dialog terbuka dan konstruktif dalam mencoba untuk meningkatkan keamanan di Eropa Utara dan di benua secara keseluruhan yang akan mencakup solusi untuk krisis Ukraina, kebijakan konfrontasi justru sedang dilakukan orang-orang di Eropa Utara,” lanjut kementerian itu.
Komentar kekecewaan Rusia itu muncul setelah deklarasi bersama dari lima negara Nordik, termasuk Denmark, Norwegia dan Islandia. Kementerian pertahanan negara-negara Nordik itu menyatakan, bahwa Eropa Utara harus siap untuk melawan ancaman Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar